Pulau Honshu di tandai dengan warna hijau.
Nahh, tanpa berlarut-larut mengenai profil negeri matahari terbit itu sendiri, kita kembali kepada kisah perjalanan saya saat itu hihi😀 Tepatnya tanggal 30 oktober 2019, saya bersama abang saya dan temannya bang Yudhi mengambil direct flight ke Jepang, Jakarta (CGK) - Tokyo (HND), jam menujukkan pukul 07.00 pagi. Teman-teman readers bisa bayangkan, saya mungkin sangat bahagia saat itu, seumur hidup, saat itu adalah waktu saya ke negeri matahari terbit untuk pertama kalinya dalam hidup saya, semoga teman-teman readers di berikan kesempatan untuk mengunjungi negari yang ingin di kunjunginya suatu hari nanti, aamin.
Jam menunjukkan pukul 14.00 siang WIB, pesawat landing di Bandara Internasional Haneda Tokyo. Tapi tidak demikian untuk Tokyo, jam 14.00 disana hari mulai redup, pertanda akan memulai malamnya. kami bergegas untuk segera mengambil bagasi menuju penginapan kami yang terletak beberapa jarak saja dari Shin-Okubo station.
Suica card
Teman-teman readers, kartu suica di atas itu merupakan kartu e-money yang digunakan sebagai pengganti tiket transportasi (kereta/subway/bus) & shopping yang dikeluarkan oleh JR East dan dapat di isi ulang. Nah, teman-teman readers kartu ini sangat kita butuhkan ketika kita akan mengunjungi negeri matahari terbit itu, kartu ini bersifat multifungsi, bisa digunakan untuk pembayaran transportasi dan belanja saat teman-teman berada di jepang. Dengan kartu ini, perjalanan teman-teman selama di jepang akan sangat menyenangkan. Nah, sedikit keterangan mengenai kartu ini serta mekanisme pengisian saldo untuk kartunya : - Setiap pembelian kartu suica berisi saldo sebesar 2.000 yen.
- setiap isi ulang terdapat pilihan dari 1.000 - 10.000 yen.
- Isi Ulang bisa di lakukan di mesin suica card atau tempat mini market yang bertanda/berlogo SUICA CARD
So, kartu di atas lah yang saya gunakan ketika berada di bandara haneda hendak menuju penginapan (Hikari House) yang berada tepat di sekitaran Shin-Okubo station, juga berhadapan dengan Nishi Okubo Park.
Hikari house, Shinjuku City
Abaikan foto saya yang eksis diatas itu ya teman-teman readers hehe, itu hanya untuk hiburan saja. Foto ini sesaat beberapa waktu ketika kami hendak memulai explore Tokyo metropolitan area. Sebelumnya, saya bersama abang saya dan teman-teman abang saya yang lainnya terlebih dahulu mencari sarapan pagi. Untuk biaya makan, Tokyo dikenal sebagai salah satu kota termahal didunia untuk perihal biaya hidup, dan tentunya tidak terlepas dari biaya makan itu sendiri. Kami memilih untuk sarapan pagi di Yoshinoya yang tepat berada di depan Shin-Okubo Station, karena disini banyak terdapat menu makanan yang teman-teman readers bisa pilih, ketika itu saya memilih untuk menyantap rice beef bowl (Gyudon), nasi daging sapi mangkuk hehe. Setelahnya, kami lanjut untuk explore tokyo metropolitan area lagii hehe.. Shibuya crossing road
Bersama dengan aktor-aktor yang memeriahkan Halloween party
Sampailah kami ke tempat yang paling fenomenal se-antero kota Tokyo, yaa Shibuya crossing road. Shibuya crossing road merupakan perlintasan scramble yang populer di Shibuya, Tokyo, Jepang. Shibuya crossing sendiri merupakan tempat yang paling ramai dan bisa dikatakan pusat dari kawasan shibuya, setidaknya ada 45.000 orang disini yang menyeberang setiap 30 menit pada jam-jam sibuk. Tentu teman-teman readers berfikir sangat seru bukan? padahal untuk dapat foto terbaik (menurut saya) seperti di atas itu sangat sulit, karena disekitar kami saat itu sangatlah banyak orang, kebetulan pada waktu itu sedang ada Halloween party yang berada di shibuya crossing😆.
Lagi-lagi saya sangat takjub dan terkesan dengan negeri matahari terbit ini, orang-orang dan masyarakat sipilnya ramah-ramah, mendahulukan kepentingan orang lain ketimbang urusan pribadinya sendiri, tentu pendapat ini bukan saja dari perspektif saya, Jepang dikenal dengan masyarakatnya yang sangat ramah dan disiplin. Mereka mendedikasikan dirinya penuh terhadap sebuah pekerjaan digelutinya, disiplin waktu, memperhatikan menit-menit yang bergerak ialah makanan sehari-hari mereka disana, konon katanya, mereka akan sangat malu kepada rekan-rekan kerjanya jika terlambat dalam hal ketepatan waktu dalam bekerja.
Lanjut untuk kisah perjalanan saya, selama berada di Jepang ada beberapa kota besar yang sempat saya kunjungi, yaitu Tokyo, Kyoto, dan Osaka. Tokyo terkenal karena ikon ibukota Jepang, Kyoto kaya dengan sejarah kebudayaan serta situs bersejarah Jepang disana, sedangkan Osaka merupakan kota terpadat ketiga di Jepang setelah Tokyo dan Yokohama, setelahnya barulah osaka. Di kota-kota itu saya mengunjungi beberapa ikon penting yang berada di kota tersebut, Seperti Tokyo Tower dan Senjo-ji Temple yang berada di Tokyo, Fujikawaguchiko Lake, Osaka Castle, Gion District, Fushimi Inari Taisha Kyoto dan Arashiyama Bamboo Forest Kyoto.
Tokyo Tower, the tallest steel tower in the world
Senso-ji Temple, Asakusa tokyo
Osaka Castle, the legend castle in Osaka Arashiyama bamboo grove Kyoto Fujikawaguchiko, Minamitsuru district Oishi Park, Fujikawaguchiko Arashiyama bamboo grove Kyoto Gion district, Kyoto's most famous geisha district Tokyo tower, with a new small family Fushimi Inari Taisha, Kyoto Gion district, Kyoto Osaka Castle Fujikawaguchiko, Yamanashi
Akhirnya, bisa tersusun juga kata demi kata di artikel story ini, karena awalnya saya tidak tau harus bagaimana untuk mulai menulis kisah perjalanan saya mengunjungi suatu negeri yang konon sering disebut-sebut sebagai negerinya matahari terbit alias "jepang" itu hehe😀.. Banyak memori yang saya dapatkan ketika mengunjungi negeri matahari terbit dalam 14 hari yang sangat presius itu, bertemu keluarga baru yang kecil disana, berbagi kebahagian bersama, menikmati kesedihan juga bersama, waktu demi waktu kami lewati bersama, dan akhirnya kami kembali ke tanah air dengan tujuan tempat tinggal masing-masing, sekian... see you next session teman-teman readers semua, nice to see you... Japan in love, have a blessed memory, amiin... |
Cerita yang sangat menyenangkan😁
BalasHapus